Newest Post

Menguak Kebiasaan Ngemil Pria dan Wanita (Kebosanan, kelelahan fisik, dan mental penyebab utama mengemil junk food)

| Senin, 21 November 2011
Baca selengkapnya »
VIVAnews - Siapa yang tak suka mengemil? Makanan ringan yang kosong nutrisi, namun sarat lemak, gula, dan garam adalah favorit hampir semua orang di segala tempat dan suasana.
Sulitnya mengalahkan hasrat mengemil membuat banyak orang susah memperoleh tubuh sehat serta menurunkan berat badan. Sebuah jajak pendapat terhadap 1.000 orang dilakukan untuk mengetahui kebiasaan pria dan wanita dewasa untuk urusan mengudap junk food.
Hasil survei, seperti dikutip dari FITNESS, mengungkap ada persamaan besar di antara dua gender terhadap kebiasaan mengunyah makanan ringan. Survei juga mengungkap kebiasaan pria untuk mengemil lebih besar, sebanyak 60 persen ketimbang hanya 54 persen pada wanita. Hal ini berbeda dengan pandangan umum yang menyatakan wanita lekat dengan makanan ringan.
Berikut hasil survei lainnya.

Penyebab mengemilBaik pria dan wanita mengakui, kebosanan merupakan penyebab utama mereka larut dalam aktivitas mengemil. Penyebab lainnya adalah kelelahan fisik dan mental.
Lebih banyak siapa?Sebanyak 89 persen pria dewasa mengatakan mengemil sedikitnya sekali tiap hari, hampir sepertiga melakukannya dua-tiga kali sehari. Wanita melaporkan mereka mengudap camilan 2-4 kali atau lebih setiap hari.  Hanya 12 persen dari keseluruhan responden mengatakan tak pernah mengemil.
Tempat mengemil terbaikTiga dari empat pria dan dua dari tiga wanita menyebut sofa merupakan tempat favorit untuk mengemil.

Jumlah yang dihabiskanMayoritas pengemil -71 persen wanita dan 60 persen pria- melaporkan hanya makan satu porsi snack. Sepertiga pria dan hampir seperempat wanita mengatakan hanya menghabiskan setengahnya. Hampir tak ada yang mengatakan menandaskan camilan dari piring mereka.

Informasi kalori

Rupanya, lebih dari setengah kedua jenis kelamin itu tidak mengetahui berapa jumlah kalori dari tiap porsi camilan mereka. Hampir 20 persen orang dewasa tidak memeriksa informasi label, dan 40 persen mengabaikannya.

Camilan atau seks?

Saat dihadapkan dengan pilihan, 42 persen wanita memilih makanan ringan. Namun, 75 persen pria lebih menginginkan seks daripada camilan.

Kapan mengemil lebih banyak?Hampir dua kali pria mengatakan mereka mengemil lebih banyak saat bersama pasangan. Sementara itu, tiga dari empat pria juga mengatakan paling mungkin makan makanan ringan saat sendirian.

Camilan favoritPria lebih memilih keripik kentang, es krim, kue kering, dan kue brownies. Sementara itu, wanita memilih keripik kentang, cokelat, kue, dan brownies.

Kapan waktu mengudap Sore hari merupakan waktu yang sering dihabiskan wanita menyerah pada kudapan. Dan malam hari seringkali dihabiskan pria menyantap camilan dan makanan mengandung gula dan lemak.

Tempat paling sering mengemilPercaya atau tidak, pria lebih sering mengemil di mobil, di depan kulkas, bahkan di pusat kebugaran.

Rasa manis atau asin?Kebanyakan orang dewasa mengatakan mereka mendambakan makanan manis pertama kali lalu asin. Tetapi, sebagian besar mereka mengambil keripik kentang sebelum cokelat. (art)

© VIVAnews

Hewan Peliharaan Penyembuh Sakit

|
Baca selengkapnya »
VIVAnews - Memiliki hewan peliharaan di rumah mungkin berisiko menimbulkan alergi. Namun, menurut para ahli, memelihara binatang di rumah bisa memberi efek positif: membantu penyembuhan penyakit.

Tak hanya anjing dan kucing, sejumlah hewan seperti kelinci, babi, ular juga bermanfaat meningkatkan kesehatan manusia. Beberapa di antaranya membantu ilmuwan mengembangkan pengobatan baru untuk penyakit-penyakit serius termasuk diabetes, demensia dan Parkinson.

Dr Samantha Wright, psikolog yang mempelajari hubungan antara manusia dan hewan peliharaan, mengatakan, tidak ada hal yang mustahil untuk mendapatkan manfaat potensial dari hewan.

"Ide bahwa hewan peliharaan dan kesehatan yang baik dihubungkan kembali dalam beberapa dekade belakangan ini. Ada banyak spesies yang dapat membantu mengembangkan pengobatan baru untuk segala macam penyakit,” kata Samantha seperti dikutip dari laman The Sun.
Berikut beberapa hewan top di dunia yang bisa membantu manusia menyembuhkan beberapa penyakit, seperti diungkap Lynsey Haywood:

1. Anjing bisa mengendus kankerBinatang berkaki empat tak hanya bisa dijadikan teman, mereka juga bisa mendeteksi adanya kanker tahap dini melalui indra penciumannya.

Dalam sebuah studi di Jepang, Labrador diberikan sampel napas dan tinja untuk diendus, dan ternyata mereka mampu mengidentifikasi adanya kanker usus yang berasal dari pasien. Para ilmuwan percaya bahwa bau tumor bisa terdeteksi oleh indra penciuman anjing.

Dr Hideto Sonoda mengatakan bahwa sekarang dibutuhkan penelitian untuk mengembangkan sebuah 'hidung anjing elektronik' sebagai pendeteksi kanker. "Senyawa kimia dari bau tidak jelas. Hanya anjing yang tahu jawabannya."

2. Kelinci bisa deteksi kanker serviksMendeteksi kanker serviks menggunakan kelinci mulai dikembangkan setelah dua ilmuwan Inggris menemukan virus yang memicu penyakit pada kelinci selama tahun 1960-an. Hasilnya, sebuah vaksin yang dapat mencegah kanker serviks.

Vaksin ini mulai tersedia pada 2006 setelah 70 tahun penelitian hewan dilakukan. Pemerintah Inggris sudah menawarkan suntikan vaksin ini untuk wanita berusia 12 sampai 13 tahun demi mencegah makin menjalarnya penyakit yang membunuh hampir 1.000 wanita dalam setahun di Inggris.

3. Kucing bisa mencegah risiko strokeOrang yang memiliki kucing, 40 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menderita serangan jantung fatal, menurut sebuah studi di University of Minnesota di AS.

Peneliti Dr Adnan Qureshi mengatakan, membelai kucing moggies ternyata bisa menurunkan stres dan kecemasan pemiliknya, membuat mereka mampu menurunkan risiko pengembangan penyakit kardiovaskular. "Ini membuka jalan baru untuk perawatan, dan tidak seperti obat-obatan atau operasi, kepemilikan kucing tampaknya tidak memiliki risiko."

4. Kelinci dan hamster sembuhkan asmaAnak-anak yang tumbuh dengan hewan peliharaan seperti kelinci percobaan, kelinci atau hamster mungkin bisa mengembangkan asma atau alergi, menurut para ilmuwan.

Tapi peneliti AS mempelajari sekelompok anak-anak di New York dan menemukan bahwa tumbuh di lingkungan yang kurang steril kadang-kadang justru bisa meningkatkan kesehatan mereka.

Peneliti Matt Perzanowski mengatakan, "Terkena bakteri tertentu dapat memberikan kesempatan anak untuk membangun sebuah kekebalan tubuh.”

© VIVAnews

Hewan Peliharaan Penyembuh Sakit

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar

Jangan Sepelekan Kebersihan Organ Intim Ini demi mengurangi risiko terkena penyakit kanker serviks

|
Baca selengkapnya »
VIVAnews - Penyakit bisa dengan mudah muncul ketika Anda menyepelekan kebersihan organ intim. Seperti munculnya jamur yang memicu gatal, infeksi, bahkan penyakit yang parah seperti kanker serviks.

Penyakit yang disebabkan virus Human Papiloma Virus (HPV) ini, memang sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual. Tetapi, pemicunya bisa karena organ intim yang tak dijaga kebersihannya.

"Kasus penularan non kontak seksual memang kecil jika dibandingkan dengan kontak seksual, yaitu sekitar lima persen. Tapi yang ingin kami garis bawahi adalah pencegahan kanker serviks dengan menjaga kebersihan organ intim," kata dr. Leila, Koordinator Female Cancer Program, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saat ditemui dalam acara Pencanangan
Gerakan Perempuan Melawan Kanker Serviks, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta.

Pertimbangkan untuk selalu membawa pakaian dalam cadangan di tas. Jadi, saat terasa lembab, Anda bisa segera langsung menggantinya. Lalu, jika menggunakan toilet umum, perhatikan juga kebersihannya.

Ini termasuk kebersihan toilet dan air untuk membilas. Saat haid, ganti pembalut minimal dua kali sehari. Memang terdengar ringan, tapi banyak wanita yang tak melakukannya, padahal ini sangat penting bagi kesehatan organ intim.

Jangan sampai hanya karena kurang menjaga kebersihan, Anda terkena kanker serviks. Itu karena semua perempuan berisiko terkena kanker serviks. Faktanya, kanker yang juga dikenal dengan kanker leher rahim ini jadi penyebab utama kematian perempuan di Indonesia.

"Kanker serviks ini sebenarnya bisa disembuhkan jika ditemukan pada stadium awal. Karena itu sebagai langkah pencegahan yang efektif adalah melakukan pemeriksaan dini baik dengan IVA atau Pap Smear," kata dr. Leila.

Untuk Anda yang ingin mendapatkan hasil pemeriksaan yang cepat bisa melakukan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA). Yaitu pemeriksaan leher rahim dengan membersihkan, melihat secara detil dengan mata langsung kemudian memulasnya dengan asam asetat 3-5 persen. Hasilnya bisa langsung diketahui dalam waktu satu menit saja.

Namun, jika ingin mendapatkan hasil pemeriksaan yang lebih spesifik Anda bisa melakukan Pap Smear. Sampel lendir pada leher rahim akan diambil dan dipulaskan pada kaca benda, kemudian diperiksa di laboratorium. Hasilnya bisa diketahui beberapa hari kemudian.
© VIVAnews

Empat Benda Paling Kotor di Kamar Mandi Benda ini tentunya Anda pegang dan gunakan setiap hari. Apa saja benda itu?

|
Baca selengkapnya »
VIVAnews -  Bakteri memang bertebaran di mana saja. Terutama di area lembab, tempat bakteri sangat mudah tumbuh, seperti kamar mandi. Dari fakta ini, Charles P. Gerba, profesor mikrobiologi dari University of Arizona, Amerika Serikat, mencoba mencari tahu, benda di kamar mandi yang paling kotor.

Ia pun merilis empat benda yang mengandung bakteri paling berbahaya. Benda-benda ini tentunya, Anda pegang dan gunakan setiap hari. Apa saja benda-benda tersebut?

1. Kran

Berada di peringkat pertama, dilansir dari Geniusbeauty.com, benda dengan bakteri paling berbahaya di kamar mandi adalah kran. Faktanya, kontak secara konstan dengan tangan ditambah dengan suhu yang lembab, bisa jadi merupakan tempat perkembangbiakan yang sempurna bagi bakteri super MRSA, yang menyebabkan infeksi kulit.

2. Handuk

Lingkungan yang lembab, bisa mempermudah pertumbuhan bakteri E.coli. Bakteri ini bisa menimbulkan nyeri perut dan muntah-muntah. Disarankan untuk tidak menyimpan handuk di kamar mandi, tapi di luar dan terkena sinar matahari.

3. Toilet
Meskipun jadi tempat membuang kotoran, toilet berada di peringkat ketiga. Namun, jangan biarkan toilet terbuka dan pastikan Anda menutupnya saat memencet tombol flush. Hal ini untuk menghindari penyebaran bakteri pada benda-benda di sekitarnya.

4. Sikat gigi

Profesor Gerba menyatakan bahwa tiap sikat gigi pasti mengandung bakteri, tetapi ini merupakan mikroorganisme pribadi yang tak membahayakan kesehatan Anda. Hal yang harus diperhatikan adalah memisahkan tempat penyimpanan sikat gigi dengan yang dimiliki orang lain dan ganti secara teratur.
© VIVAnews

Kenali Gejala Stroke dan Penanganannya Stroke dapat dicegah dengan mengenali dan mengendalikan faktor risiko yang dimiliki)

|
Baca selengkapnya »
VIVAnews - Pokdi Stroke Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia (PERDOSSI) dan Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bersama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) berbagi informasi dan tips untuk mengenali gejala stroke dan penanganannya dalam Peringatan Hari Stroke Sedunia yang jatuh pada Sabtu, 29 Oktober 2011.

Lantas apa itu stroke sebenarnya? Stroke adalah penyakit akibat terganggunya aliran darah ke otak karena sumbatan atau pecahnya pembuluh darah sehingga otak kekurangan oksigen dan nutrisi.

Untuk mengenali gejala stroke bisa dilakukan dengan cara AKSI, yakni kenali asimetri wajah, kaki atau lengan lumpuh, sulit berbicara atau bicaranya pelo, dan inisiatif bawa ke rumah sakit.

Penanganan stroke pra rumah sakit yang pertama adalah pengenalan cepat dan reaksi terhadap tanda-tanda stroke. Keterlambatan pertolongan pra rumah sakit harus dihindari bagi pasien dan orang terdekat.

Jika curiga pasien terkena serangan stroke harus segera memanggil ambulans gawat darurat yang memiliki fasilitas peralatan yang lengkap dan petugas yang terlatih. Selain itu, manfaatkan jaringan pelayanan stroke komprehensif yang terdiri dari Unit Gawat Darurat (UGD) dan Stroke Unit/ICU.
Siapa saja yang terancam stroke? Pertama, harus dilihat riwayat stroke sebelumnya atau riwayat stroke dalam keluarga. Kedua, orang berusia lebih dari 45 tahun untuk pria dan lebih dari 55 tahun untuk wanita. Ketiga, adalah orang yang memiliki tekanan darah tinggi. Keempat, orang yang memiliki kolesterol tinggi. Kelima, pemilik diabetes atau kencing manis.

Keenam, adalah orang yang mempunyai penyakit jantung. Selanjutnya adalah perokok aktif maupun pasif, kemudian pengkonsumsi alkohol, penderita kegemukan, dan orang yang inaktivitas fisik dan kurang berolahraga.

Apa yang harus dilakukan?

Pertama adalah menjalani jalani pola hidup sehat, lalu segera periksakan diri dengan mengetahui tekanan darah, memeriksa kondisi jantung yaitu rekam jantung/EKG, Ekokardiografi, Treadmill/Stress Test, Doppler Karotis, Dopler Transkranial/TCD.

Kemudian memeriksa darah untuk mengetahui kadar kolesterol, gula darah, dan faktor penyebab stroke lainnya. Tanyakan kepada dokter untuk mengetahui adanya kemungkinan penyempitan atau atau sumbatan pada pembuluh darah. Setelah itu, melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan konsultasikan kepada dokter.

Mitos dan Fakta
Mitos: stroke tidak dapat dicegah. Mitos itu tidak benar karena pada faktanya stroke sangat dapat dicegah dengan mengenali dan mengendalikan faktor risiko yang dimiliki.
Mitos: "Saya masih terlalu muda untuk terkena stroke." Faktanya stroke dapat menyerang semua usia. Hanya saja perlu diingat bahwa bertambahnya usia akan meningkatkan risiko terkena stroke.

Mitos "Saya akan menunggu hingga gejala ini hilang sendiri." Faktanya menunggu adalah kesalahan terbesar. Segera bawa penderita ke rumah sakit. Karena perlu diingat bahwa setiap detik begitu berharga dalam menyelamatkan fungsi otak.

Mitos: "Saya tahu saya mengalami stroke jika terasa nyeri." Ini juga tidak benar karena faktanya nyeri bukanlah tanda dari stroke. Untuk itu, waspadalah pada gejala stroke yang telah disebutkan.
© VIVAnews

Kacang Bisa Menurunkan Berat Badan? (Meski berkalori tinggi, kacang-kacangan bermanfaat meningkatkan kualitas kesehatan)

|
Baca selengkapnya »

VIVAnews - Anda mungkin malas makan kacang karena berdasarkan mitos, kacang bisa menimbulkan jerawat atau membuat tubuh menjadi gemuk. Berdasarkan penelitian, kacang yang memang mengandung kalori tinggi yang membantu mengenyangkan perut, ternyata baik dikonsumsi oleh Anda yang sedang melakukan program diet. Selain bisa membuat berat badan turun, mengonsumsi kacang juga membantu Anda tidur nyenyak.
Ketahui manfaat berbagai jenis kacang yang bahkan bisa membantu meningkatkan kualitas kesehatan Anda seperti dikutip dari laman Daily Mail.

Kacang kenari bisa menurunkan kolesterol

Mengonsumsi kacang kenari telah diteliti mampu menurunkan kolesterol. Hal ini sudah dibuktikan lewat 13 studi yang melibatkan 365 orang. Untuk merasakan khasiat yang maksimal, Anda perlu mengonsumsi 30 gram kacang kenari per hari dalam waktu satu bulan.

Kacang mete dapat mengatasi kelelahan

Biji dari buah jambu monyet yang dikenal dengan nama mete ini ternyata memiliki kandungan zat besi dua kali lebih banyak dibandingkan dengan daging sapi cincang. Seperti diketahui, manfaat zat besi adalah mampu bekerja membawa oksigen ke seluruh tubuh. Sehingga, jika kekurangan zat besi, bisa menyebabkan kelelahan ekstrim yang bisa berakibat memperburuk konsentrasi.

Kacang pecan untuk melawan pilek dan flu

Kacang pecan memiliki kandungan seng, yang penting untuk meningkatkan fungsi sel darah putih yang melawan bakteri dan virus, termasuk pilek dan flu.

Kacang tanah bisa menurunkan berat badan

Protein, lemak, dan serat dalam kacang tanah akan membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mampu meredam keinginan untuk ngemil. Penelitian dari Universitas Harvard menemukan bahwa diet kacang tanah dan selai kacang lebih mudah dilakukan dan lebih terasa khasiatnya dibanding dengan diet rendah lemak lainnya dengan kalori yang sama.

Kacang pistachio untuk menurunkan tekanan darah

Jenis kacang ini memiliki kandungan kalium lebih banyak dibandingkan pisang. Kacang ini juga bisa dimasukkan ke dalam daftar menu diet harian Anda untuk mengontrol tekanan darah. Kalium dalam kacang ini juga mampu menumpulkan efek dari garam.

Kacang brazil yang bisa mencegah kanker

Kandungan selenium yang terkandung di dalamnya bisa menjadi nutrisi yang membantu melindungi sel-sel dalam tubuh. Telah terbukti jika selenium dikonsumsi dalam jumlah banyak mampu menurunkan risiko kanker tertentu seperti kanker kandung kemih dan prostat.
Kacang almond untuk mengatasi diabetes

Karena tingginya kandungan serat dan bebas karbohidrat, kacang almond diyakini mampu menurunkan indeks glikemik (tingkat di mana gula memasuki aliran darah Anda) dari makanan. Kandungan magnesium di dalamnya juga mampu memainkan peran dalam mengatur gula darah.

Hazelnut yang bisa membuat jantung sehat

Lemak tak jenuh tunggal yang terkandung dalam hazelnut mampu menyehatkan jantung. Selain itu, hazelnut juga  kaya serat, kalsium, magnesium, seng, asam folat, dan biotin. Semua nutrisi yang ada di dalamnya menjadikan hazelnut sebagai salah satu makanan sehat yang baik dikonsumsi secara rutin.
© VIVAnews

Sinyal Tubuh Saat Terlalu Banyak Kafein (Ada empat hal yang dirasakan, saat Anda mengonsumsi banyak kafein)

|
Baca selengkapnya »
VIVAnews - Mengonsumsi minuman yang mengandung kafein, memang bisa membangkitkan energi. Bahkan beberapa orang tak bisa beraktivitas, jika belum minum secangkir kopi di pagi hari.

Namun faktanya, mengonsumsi minuman kafein berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda. “Dari penelitian diketahui kalau kafein bisa meningkatkan energi untuk beraktivitas, tapi kalau jika terlalu banyak dikonsumsi bisa memunculkan efek negatif pada perasaan dan kesehatan," kata Erin Palinski, ahli nutrisi asal New Jersey, dikutip dari Prevention.

Sebenarnya, saat Anda terlalu banyak mengonsumsi kafein, tubuh akan 'memberitahu'. Yaitu, melalui beberapa gejala, seperti berikut.

1. Lemas di sore hari

Jika Anda tak bisa beraktivitas tanpa mengonsumsi kopi atau minuman berkafein lain, Anda mungkin sudah kecanduan. Saat mengonsumsinya pada pagi hari, memang energi akan meningkat. Tapi menjelang sore hari, tubuh langsung terasa sangat lemas.

2. Urin berwarna oranye
Urin yang berwarna kuning gelap atau oranye merupakan tanda kalau tubuh mengalami dehidrasi. “Kopi sebenarnya bersifat diuretik yang bisa menimbulkan kehidrasi, karena memicu Anda banyak mengeluarkan urin, sehingga tubuh kekurangan cairan," kata Amy Gross, ahli diet dari New York Presbyterian Hospital.

Kafein biasanya tidak memicu dehidrasi, kecuali Anda mengonsumsinya lebih dari 500 miligram per hari. Untuk itu, batasi konsumsi kopi, maksimal dua gelas per hari.

3. Merasa gelisah
Tangan berkeringat, jantung berdebar-debar disertai perasaan gelisah adalah petunjuk bahwa Anda  telah overdosis kafein. "Kafein dapat memperburuk stres dan depresi karena mengganggu zat penenang kimia pada otak yang disebut adenosin, "kata Palinski.

Kafein juga dapat bertindak sebagai stimulan yang memicu kelenjar adrenal untuk mengeluarkan lebih banyak hormon stres seperti adrenalin. Hormon ini dapat meningkatkan denyut jantung dan membuat Anda lebih mudah cemas.

4. Heartburn
Refluks asam terjadi ketika otot di ujung kerongkongan, yang dikenal sebagai lower esophageal sphincter, memungkinkan asam perut dan makanan kembali ke atas. Ini menyebabkan perasaan terbakar bawah dada atau dikenal dengan heartburn. Jika ini terjadi pada Anda, kafein bisa jadi biang keladinya.

"Kafein melemaskan sfingter esofagus, yang memungkinkan asam perut naik ke tenggorokan," kata Gross. Cobalah memotong kafein sama sekali untuk melihat apakah itu menenangkan tenggorokan Anda.
© VIVAnews

Awas, Tubuh Makin Gemuk Saat Stres (Setiap Anda stres dan kelelahan, otak akan bereaksi bahwa tubuh dalam keadaan bahaya)

|
Baca selengkapnya »
VIVAnews - Tak selamanya, stres membuat tubuh menjadi kurus. Menurut beberapa penelitian, stres juga bisa memicu tubuh mengalami kegemukan. Itu karena tubuh akan selalu merespon segala macam stres, baik itu fisik atau psikis.

Setiap Anda stres dan kelelahan, otak akan bereaksi bahwa tubuh dalam keadaan bahaya. Lalu, memerintahkan sel-sel tubuh untuk melepaskan hormon tertentu. Salah satunya, produksi hormon kortisol yang memerintahkan tubuh untuk mengisi kembali energi, walaupun Anda belum menggunakan banyak energi.

Hal tersebut membuat Anda sangat lapar dan tubuh akan tetap mengeluarkan hormon kortisol selama stres masih ada.  Oleh karena itu, ketika Anda cemas, berat badan akan mudah bertambah. Agar Anda tak mengalaminya, lakukan saja lima hal berikut, yang dilansir dari Prevention.com.

1. Olahraga
Menggerakkan otot adalah cara yang efektif dan cepat untuk menghilangkan stres. Sebenarnya, cara ini berfungsi untuk 'mengelabui' tubuh sebagai pengalihan pikiran dari sumber stres.

Olahraga membuat sirkulasi darah lebih cepat. Kemudian, membawa kortisol menuju ginjal dan membuangnya melalui sistem pembuangan.

Jika olahraga seperti push-up tidak praktis, cukup lakukan gerakan peregangan pada otot tangan dan kaki. Anda juga bisa berjalan selama 18 menit, tiga kali dalam seminggu. Hal ini bisa mengurangi kadar hormon kortisol sebanyak 15 persen dengan cepat.

2. Makan perlahan

Saat stres, orang cenderung makan lebih cepat, termasuk saat mengonsumsi makanan sehat. Penelitian menghubungkan perilaku ini terhadap kebiasaan makan dalam porsi besar dan lemak perut.
Padahal, makan dengan perlahan, menikmati setiap gigitan dan merasa kenyang, bisa menurunkan kadar kortisol. Ini artinya, mengontrol stres bisa sekaligus mengontrol pola makan. Namun, jangan menjalani diet ketat saat stres karena bisa menaikkan kadar kortisol sebanyak 18 persen.

Ketika kortisol naik, kadar gula darah juga akan terganggu. Hal ini, bisa membuat Anda cepat marah. Lalu, ketika otak tidak mendapatkan gula yang cukup, Anda jadi tidak bisa mengendalikan diri. Konsumsilah tiga macam makanan sehat dan dua makanan kecil atau cemilan, sehingga kadar gula dalam tubuh stabil.

3. Batasi asupan kafein

Jika Anda ingin minum kopi, pilih yang bebas kafein. Itu karena ketika Anda stres dan minum kopi, kadar kortisol akan meningkat secara signifikan dan membuat stres semakin parah.

Penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Oklahoma menemukan, mengkonsumsi 2,5 sampai 3 gelas kopi saat stres, meningkatkan level kortisol hingga 25 persen.

Kondisi ini akan berlangsung sampai 3 jam ke depan. Karena tingginya kadar kortisol menyebabkan Anda makan berlebihan, cobalah pertimbangkan untuk berhenti sementar minum kopi yang berkafein.

4. Sarapan berkualitas
Kekurangan vitamin B, vitamin C, kalsium dan magnesium juga bisa menyebabkan stres. Ini menyebabkan naiknya kadar kortisol dan rasa lapar. Namun, Anda bisa melawannya dengan mengonsumsi sarapan yang sarat akan nutrisi. Seperti, roti gandum dengan sedikit selai kacang.

Gandum utuh kaya akan vitamin B, sementara selai kacang mengandung asam lemak yang dapat menurunkan hormon stress. Konsumsi juga buah anggur, strawberi dan yogurt rendah lemak karena banyak mengandung kalsium dan magnesium.

5. Tidur cukup

Tidur hanya 6,5 jam tiap malam bisa meningkatkan kadar kortisol, yang berdampak pada meningkatnya nafsu makan dan berat badan. Penelitian lain menemukan, kurang tidur bisa meningkatkan kadar ghrelin, yaitu peningkat hormon lapar.
Hasrat untuk mengonsumsi makanan manis dan asin juga meningkat sebesar 23 persen pada orang yang kurang tidur. Kabar baiknya, Anda bisa menyeimbangkan kadar hormon tersebut hanya dengan tidur cukup.
© VIVAnews

Studi: Kurang Minum Picu Diabetes (Korelasi antara asupan air dan risiko diabetes terkait dengan produksi hormon vasopressin)

|
Baca selengkapnya »

VIVAnews - Mereka yang minum kurang dari dua gelas per hari memiliki potensi mengembangkan gangguan kadar gula dalam darah. Kondisi ini mengarah pada pra-diabetes yang pada akhirnya menempatkan mereka pada risiko diabetes.

Dalam sebuah studi baru, orang dewasa yang hanya minum setengah liter atau sekitar dua gelar per hari lebih mungkin mengembangkan gangguan kadar gula darah pra-diabetes, dibandingkan mereka yang banyak minum.

Temuan tersebut hanya menunjukkan korelasi antara asupan air dalam tubuh dan kadar gula darah. "Tidak membuktikan sebab akibat," kata peneliti senior Lise Bankir, dari lembaga penelitian nasional Perancis INSERM, kepada Reuters, seperti dikutip dari Fox News.

Berdasar penelitian tersebut, hubungan itu terkait dengan produksi hormon vasopressin. Hormon yang juga dikenal sebagai hormon antidiuretik, itu berperan membantu mengatur retensi air di tubuh. Ketika tubuh mengalami dehidrasi, kadar vasopressin akan meningkat, dan membuat ginjal menghemat air. Namun, kadar vasopressin yang tinggi juga meningkatkan kadar gula darah.

Bankir mengatakan bahwa reseptor vasopressin terdapat di dalam hati, organ yang bertanggung jawab memproduksi gula di tubuh. Sebuah studi menemukan bahwa menyuntikkan vasopressin di tubuh orang sehat dapat memicu lonjakan gula darah seketika.

Penelitian tersebut melibatkan 3.615 orang dewasa di Prancis usia 30 hingga 65 tahun yang memiliki kadar gula darah normal. Sekitar 19 persen terbiasa minum kurang dari setengah liter air setiap hari. Sisanya, minum satu liter atau lebih air setiap hari.

Temuan ini didasarkan pada 3.615 orang dewasa Perancis yang berusia antara 30 dan 65, dan memiliki tingkat gula darah normal pada awal. Sekitar 19 persen mengatakan mereka minum kurang dari setengah liter (17 ons) air setiap hari, sedangkan sisanya minum sampai satu liter atau lebih.

Sembilan tahun selanjutnya, 565 peserta penelitian terdiagnosis mengembangkan kadar gula darah tinggi. Bahkan, 202 lainnya mengembangkan diabetes tipe 2. Mereka yang mengalami gangguan kadar gula darah mayoritas memiliki kebiasaan minum kurang dari setengah liter per hari.

Meski demikian, apakah konsumsi banyak air putih bermanfaat mengurangi risiko gangguan kadar gula darah masih membutuhkan penelitian lanjutan. (umi)
© VIVAnews

Pertolongan Pertama Pasca Serangan Jantung (Penting untuk mengetahui bagaimana menolong pasien sesaat setelah serangan terjadi)

|
Baca selengkapnya »

VIVAnews - Serangan jantung merupakan salah satu penyebab kematian paling tinggi di seluruh dunia. Sebagian besar kematian akibat kurangnya pertolongan medis sesaat setelah serangan terjadi.

Itu sebabnya, penting untuk mengetahui bagaimana penanganan pertama pada orang yang diduga mengalami serangan jantung.

Patut diingat, setiap detik setelah terjadinya serangan jantung sangat berharga, sehingga dibutuhkan tindakan cepat. Berikut cara melakukan pertolongan pertama, dikutip dari Times of India.
1. Jangan tinggalkan orang yang baru saja mengalami serangan jantung dan jangan memberikan apa pun lewat mulut. Jika pasien sadar dan merasa sedikit lebih baik, segera bawa ke rumah sakit terdekat secepat mungkin.
Tak ada obat-obatan rumah tangga untuk mengatasi serangan jantung. Selama di jalan, jaga agar posisinya tetap berbaring, longgarkan pakaiannya, dan bergegaslah ke rumah sakit.

2. Berikan satu tablet aspirin untuk dikunyah sebelum ditelan, atau tempatkan satu tablet Sorbitrate di bawah lidahnya. Namun, jika dia berkeringat yang menandakan penurunan tekanan darah, jangan berikan.

Anda juga dapat memberikan sesendok gula di bawah lidahnya sesering mungkin. Jangan memberikan minuman manis.

3. Jika dia merasa sesak nafas, angkat badannya sebagian dan minta dia batuk sesekali.

4. Jika orang tersebut tidak sadar dan tidak responsif, lakukan CPR (cardio pulmonary resuscitation). Beri tekanan pada bagian dada dan pernafasan buatan dari mulut ke mulut.

4. Jangan tergantung pada pertolongan pertama, capailah rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas perawatan ICU canggih untuk jantung.

5. Jangan mendatangi klinik rawat jalan. Sebaiknya segera mendatangi bagian unit darurat dan biarkan pasien memperoleh penanganan ahli.

Umumnya, dokter akan memberi obat yang mengurangi gumpalan darah atau langsung melakukan Angiografi dan Angioplasti primer. Angiografi dan Angioplasti primer memberi hasil ideal pada 90 menit pertama setelah serangan jantung. (art)
© VIVAnews

Pagi Hari, Paling Rentan Serangan Jantung (Ketahui kapan waktu-waktu tersebut, agar Anda lebih waspada dan antisipatif)

|
Baca selengkapnya »

VIVAnews - Serangan jantung bisa menimbulkan kelumpuhan otak atau stroke, hingga kematian mendadak. Hal ini perlu diwaspadai karena gangguan jantung bisa dialami siapapun, bukan hanya pria tetapi juga wanita, pada segala usia.

Dari beberapa penelitian, serangan jantung diketahui cenderung terjadi pada waktu-waktu tertentu. Ketahui kapan waktu-waktu tersebut, agar Anda lebih waspada dan antisipatif. Terutama, jika Anda atau orang terkasih memiliki riwayat penyakit jantung.

1. Pagi hari

Perkiraan tim peneliti dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, risiko serangan jantung meningkat sebesar 40 persen pada pagi hari. Dilansir dari health.com, pemicunya karena, ketika Anda terbangun, tubuh mengeluarkan adrenalin dan hormon stres lainnya. Tekanan darah dan kebutuhan oksigen meningkat.

Darah juga jadi lebih kental dan lebih sulit untuk dipompa. Hal ini membuat jantung bekerja lebih keras dan meningkatkan risiko serangan jantung. Fakta lainnya adalah serang jantung cenderung terjadi pada Senin pagi.

2. Setelah makan
Waspada juga setelah makan, ini juga waktu rentan terjadi serangan jantung. Terutama, jika Anda mengonsumsi makanan berlemak dan karbohidrat tinggi. Penelitian menunjukkan konsumsi keduanya bisa menyempitkan pembuluh darah. Ini membuat darah lebih rentan menggumpal dan memicu serangan jantung.

3. Buang air besar
Saat buang air besar, Anda juga bisa berisiko mengalami serangan jantung. Itu karena mengejan akan meningkatkan tekanan di dada, memperlambat kembalinya darah ke jantung. Agar proses mengejan tak terlalu sulit perbanyak konsumsi sayuran dan buah demi memenuhi kebutuhan serat.

4. Olahraga
Ini berlaku setelah seseorang berolahraga keras, padahal tidak terbiasa berolahraga. Serangan jantung bisa terjadi saat seseorang tidak terbiasa dengan olahraga dan kadar hormon stres meningkat. Hal ini menyebabkan tekanan darah dan detak jantung lebih dari biasanya, dan memicu serangan jantung.
© VIVAnews

Lemak Pinggang Pemicu Kanker Ovarium (Sebagian besar kanker ovarium terjadi tepat pada timbunan lemak di perut)

|
Baca selengkapnya »

VIVAnews - Sebagian besar orang tentu ingin memiliki pinggang ramping dan perut yang rata. Selain bermanfaat bagi kecantikan dan penampilan tubuh, ukuran pinggang juga memengaruhi risiko kesehatan seorang wanita terutama kemungkinan terkena kanker ovarium.

Para peneliti menemukan, timbunan lemak di sekitar pinggang memicu proliferasi kanker ovarium. Dalam 80 persen kasus, tumor menyebar persis di dalam area timbunan lemak saat penyakit ini didiagnosis.

Kelenjar lemak terletak di bagian atas perut yang berguna mendukung organ-organ. Peningkatan kelenjar lemak sering disertai oleh pertumbuhan tumor. Kesimpulan ini telah dibuat oleh para ilmuwan dari Universitas Chicago yang melakukan percobaan pada tikus dibawah pengawasan Profesor Ernst Lengyel.

Mereka mengambil sel kanker ovarium lalu menyuntiknya ke dalam perut tikus sehat. Hanya dalam 20 menit, sel-sel ini mencapai kelenjar lemak. Mereka menemukan, sinyal protein yang dipancarkan oleh kelenjar lemak, menarik sel-sel kanker. Mengurangi lemak di perut akan membantu mengurangi datangnya sel kanker setidaknya 50 persen.

Selain itu, setelah menembus kelenjar lemak, sel kanker mulai berubah dan menerima nutrisi dari sel-sel lemak. Akibatnya, kanker tumbuh lebih cepat.

Menurut para peneliti yang dikutip Genius Beauty, sebuah protein yang mengikat asam lemak (FABP4) mungkin memainkan peran kunci dalam proses ini. Faktanya adalah bahwa sel-sel kanker menghasilkan konsentrasi besar FABP4 pada kelenjar lemak.

Dengan cara memblokir protein ini, pengangkutan nutrisi dari sel-sel lemak yang berubah menjadi kanker bisa berkurang signifikan. Pertumbuhan tumor juga bisa dikurangi dengan memutus kemampuan membentuk pembuluh darah baru. (umi)
© VIVAnews

Alasan Wanita Sering Kelelahan & Pelupa (Kelebihan kalsium dalam aliran darah menyebabkan masalah fisik dan mental)

|
Baca selengkapnya »
VIVAnews - Banyak wanita mengeluhkan sering mengalami kelelahan berlebihan serta pelupa berat. Kurang istirahat, beberapa pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu (multitask) serta kehamilan kerap disebut sebagai penyebabnya.

Tetapi, pakar menjelaskan ada penyebab lain yang membuat kedua hal ini lebih sering menimpa wanita. Hiperparatiroidisme merupakan kejadian kelenjar paratiroid lebih aktif sehingga dapat menyebabkan penyakit fisik maupun gejala psikologis.

Hiperparatiroid adalah kelenjar sebesar bulir padi di bagian leher. Peran kelenjar ini mengatur kalsium dan fosfat dalam aliran darah dan melepaskan kalsium untuk dibawa dalam darah. Kalsium juga berperan penting untuk menyampaikan pesan di antara sel-sel saraf.
Kelebihan kalsium dalam memengaruhi kondisi fisik dan mental seseorang. Untuk masalah fisik, hiperparatiroid menimbulkan gejala batu ginjal, masalah sembelit, mual dan sakit perut. Sedangkan secara psikis dapat menyebabkan lupa, kebingungan hingga depresi pada kasus parah.

Umumnya, gejala para tiroid terjadi pada wanita usia menopause, rata-rata 65 tahun. Namun hal ini juga dapat terjadi pada usia lebih muda. Pada penderita lanjut usia, umumnya didiagnosis Alzheimer namun disertai hiperkalsemia atau kadar kalsium tinggi dalam darah.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Dokter Kurzawinski mengingatkan, banyak penderita tak menyadari bahwa mereka sedang mengalami gejala hiperparatiroidisme. Dari studi diketahui, setengah wanita di Inggris pernah merasakan gejala ini, dari yang ringan hingga parah.

"Pelepasan kalsium terlalu banyak dari tulang dapat menyebabkan tulang keropos dan membentuk batu ginjal," ungkapnya.

Dia menyarankan  untuk meminum air putih yang cukup setiap hari agar ginjal lebih sehat. Minum suplemen vitamin D juga disarankan agar tubuh dapat menyerap kalsium di dalam tubuh. (umi)

Langsing dan Sehat Berkat 'Si Kuning' (Ingin tubuh lebih fit dan kulit lebih cantik? Buat piring Anda terlihat lebih 'kuning')

|
Baca selengkapnya »
VIVAnews - Hiasi menu makanan Anda dengan buah, sayur dan rempah berwarna kuning. Itu karena, kuning menandakan kandungan antioksidan, vitamin, dan phytochemical yang terkandung didalamnya cukup tinggi. Sehingga, sangat baik bagi kesehatan, khususnya sistem pencernaan

Bukan hanya itu, warna kuning menurut mitologi Hindu merepresentasikan Dewi Tara, yang melambangkan kebahagiaan dan harapan. Ketahui nutrisi dan manfaat mengonsumsi 'si kuning', menurut Shachi Sohal, seorang ahli nutrisi, dilansir dari healthmeup.com.
1. Lemon
Kadar nutrisi per 100 gram
Kalori : 57 Kkal
Protein :1 gram       
Karbohidrat : 11,1 gram   
Lemak  : 0,9 gram      
Zat besi : 0,26 miligram
Manfaat: Kandungan asamnya bisa membantu membersihkan noda pada kulit. Anda juga bisa memanfaatkan lemon untuk menyembhkan penykit mulut ringan seperti sariawan atau radang gusi. Kandungan vitamin C-nya yang tinggi bisa membantu membersihkan darah dan membangun sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Sehingga, membantu menangkal berbagai penyakit.

2. Kunyit

Kadar nutrisi per 100 gram
Kalori : 349 Kkal
Protein : 6,3 gram      
Karbohidrat : 69,4  gram
Lemak : 5,1     
Zat besi : 67,8 miligram
Manfaat : Curcumin dalam kunyit merupakan zat dan memiliki sifat antikarsinogenik, antimutagenik dan antiinflamasi. Artinya, zat ini bisa mengurangi risiko kanker. Kunyit juga membantu menyembuhkan luka dan mencegah infeksi bakteri pada luka.

3. Jagung
Kadar nutrisi per 100 gram
Kalori : 125 Kkal              
Protein : 4,7 gram
Karbohidrat : 24,6 gram
Lemak : 1,1 gram
Manfaat : Jagung merupakan sumber vitamin B, C dan E, asam folat, serat, asam lemak esensial serta mineral yang sangat baik. Kandungan lutein pada jagung sangat tinggi, ini merupakan zat phytochemical bersifat antioksidan yang dapat mengurangi risiko kehilangan penglihatan terkait usia.


4. Mangga

Kadar nutrisi per 100 gram
Kalori : 74 Kkal
Protein : 0,6  gram  
Karbohidrat : 16,9 gram
Lemak : 0,4 gram    
Zat besi: 1,3 miligram
Manfaat : Kandungan vitamin A pada mangga sangat tinggi, baik untuk kesehatan mata Anda. Mangga juga bisa dicampur dengan yogurt tawar atau susu tanpa lemak, untuk menjaga berat badan. Lalu, bagi kaum pria, mengonsumsi mangga bisa membuat sperma lebih sehat.
© VIVAnews








Studi: Ponsel, 'Bom Waktu' Kesehatan (Anak paling rentan terpapar radiasi ponsel karena tengkoraknya lebih kecil dan tipis)

|
Baca selengkapnya »


VIVAnews - Telepon seluler bukan lagi sebuah gaya hidup namun menjadi kebutuhan hampir semua orang masa kini. Tak hanya orang dewasa, ponsel sudah menjadi pegangan wajib bahkan bagi mereka yang berusia belia.

Sejumlah ilmuwan mengingatkan, penggunaan ponsel merupakan sebuah 'bom waktu' bagi kesehatan dalam jangka panjang. Studi terbaru yang menganalisis lebih dari 200 penelitian membeberkan argumen bahwa penggunaan perangkat teknologi ini berkaitan dengan masalah kesehatan serius seperti tumor otak langka, glioma.
Dalam laporannya, ilmuwan mengingatkan risiko kesehatan penggunaan ponsel paling rentan terjadi pada anak-anak yang memiliki tengkorak kepala yang lebih tipis dan kecil. Sehingga, anak-anak lebih rentan terkena radiasi ponsel. Studi Swedia pada 2008 juga mengungkap anak yang menggunakan ponsel lima kali lebih mungkin mengalami glioma.
Sedangkan studi lain menyebut, ponsel memengaruhi jumlah sperma pada pria, masalah perilaku pada anak-anak yang ibunya menggunakan ponsel selama hamil serta kerusakan sel-sel otak.

Dalam laporannya, para peneliti menyatakan, "Pemerintah dan perusahaan telepon bisa sangat mudah melakukan banyak hal untuk mengingatkan publik khususnya anak-anak untuk mempermudah langkah keamanan," demikian laporan seperti dikutip Daily Mail.
Profesor Denis Henshaw, pakar radiasi pada manusia di Universitas Bristol, mendukung adanya peringatan pada penggunaan ponsel."Sejumlah besar orang pengguna ponsel bisa menjadi bom waktu bagi masalah kesehatan. Bukan hanya tumor otak, tetapi juga kesuburan, yang akan menjadi masalah kesehatan masyarakat serius."

Dia menyatakan, efek kesehatan dari alkohol, merokok dan polusi udara sudah lazim dibicarakan. Namun, belum ada diskusi terbuka untuk bahaya penggunaan ponsel.

Sebuah badan amal, Mobilewise mengungkap, beberapa negara seperti Prancis dan Kanada bahkan mengeluarkan larangan penggunaan ponsel di sekolah dasar serta kampanye keselamatan yang dilakukan secara luas. Sementara Departemen Kesehatan Inggris merekomendasikan tidak menggunakan ponsel pada anak berusia di bawah 16 tahun.

Tapi, banyak juga yang mempertanyakan risiko penggunaan ponsel. Konsultan bedah saraf Kevin O'Neill dari Charing Cross Hospital, mengatakan periode laten terjadinya tumor otak adalah 30 tahun, sehingga konsekuensi penggunaan ponsel belum jelas. Sebuah studi Denmark Oktober 2011 terhadap 358 ribu orang juga menyimpulkan tidak ada kaitan dengan kanker otak dengan penggunaan ponsel. (umi)
© VIVAnews






Next Prev
▲Top▲